Kamis, 05 Januari 2012

Ada Jogja di Antara Kita



“Yogyakarta Memang Istimewa”, itulah tagline yang sering saya dengar mengenai Yogyakarta. Walaupun sampai sekarang saya masih agak sedikit bingung antara tulisan kota yang terkenal dengan Malioboronya ini. Nama kota yang benar Yogyakarta, Yogya, Jogjakarta, Djokja, Jogja atau Ngayogyakarta ya? Whatever deh..apalah arti sebuah nama hehhe. Sejak kecil saya sering banget liburan ke Jogja (akhirnya memakai nama kota yang ini aja yaa). Mulai dari SD sampai sekarang masih sering ke Jogja, banyak cerita tersimpan di kota pelajar ini. Kota ini tidak terlalu jauh (menurut saya sih) dari kota tempat tinggal saya di Semarang. Paling Cuma butuh waktu sekitar 2,5 jam perjalanan menuju Jogja. Menurut saya kota ini sangat beragam dan majemuk jika orang sastra bilang hhehe. Kuliner di Jogja sangat bervariatif mulai dari sate klathak, bakmi kadipolo, sate tambak segoro, gudeg wijilan, kopi jos, coklat monggo, dan masih banyak lagi. Selain itu suasana kota masih sangat kental dengan peradaban seni yang tinggi. Berbagai bangunan seperti tembok raja, taman sari hingga keraton yang masih terjaga dan terawat dengan sangat baik. Jalan di kota Jogja sangat bersahabat, saya bilang bersahabat karena ga seperti jalan di Semarang yang sangat banyak tanjakan hhihi. Jogja memiliki jalan yang landai dan sangat nyaman dijelajahi dengan naik motor, naik sepeda atau hingga berjalan kaki. Wisata alamnya pun ga kalah komplitnya, walaupun ga pake dua telor (emang martabak gan??). Mau pantai yang seputaran kota? Ada Parangtritis atau Samas. Coba ke daerah Gunung Kidul yang memiliki jajaran pantai bak finalis Puteri Indonesia yang kesemuanya cantik-cantik. Mau pagi, siang atau malam, Jogja memang ga ada matinya deh..yeeaaaahh.

Terdapat beberapa tempat yang ingin didatangi sampai saat ini. Pertama adalah Gembiro Loka Zoo. Tempat ini terakhir saya datangi ketika SD. Meskipun sering ke Jogja tapi tidak pernah terpikirkan untuk mampir disini. Masih sangat jelas teringat bagaimana saya berfoto dengan sodara saya (baca Orang Utan). Naik di punggung Gajah dan melihat berbagai hewan-hewan tropis. Pengen rasanya melihat kembali perubahan seperti apa Gembiro Loka sekarang. Walaupun ingatan saya agak pudar mengingat memori jaman yang telah berlalu hampir 15 tahun yang lalu itu. Semoga saja masih ada kesempatan untuk mengenang memori tersebut. Tempat kedua adalah Purawisata. Aneh ya? Hhehe. Tempat ini dahulu sangat populer dan entah saat sekarang masih sangat populer atau tidak. Masih ingat juga bagaimana senangnya bermain air hingga ga mau beranjak dari kolam renang. Naik kereta api yang mengitari kolam renang. Saya sekarang hanya bisa lewat dan mengenang masa itu. Ingin masuk ke Purawisata tapi malu karena sudah segede gabon gini hhehe.

Selanjutnya saya ingin ke pantai-pantai di daerah Gunung Kidul. Saya pernah sekali ke pantai di Gunung Kidul yaitu Pantai Baron. Saya melihat papan penunjuk jalan terdapat beberapa pantai lain. Antara lain Pantai Siung yang terkenal dengan jalur panjat tebing di karang yang konon memiliki 200 jalur pendakian yang berbeda. Atau Pantai Indrayanti yang sangat indah dan masih alami. Tour dari pantai ke pantai di Gunung Kidul mungkin perlu di agendakan. Sepertinya bakalan menjadi wisata yang membakar semangat selain kulit pastinya. ;)

Wisata alam lainnya yang ingin saya datangi adalah Air Terjun Sri Gethuk. Melihat foto-foto seorang teman yang terdapat foto sungai dengan tata cahaya yang sangat menarik. Dimana di tepi sungai tampak tebing-tebing yang mempercantik sungai. Melihat sebuah liputan di televisi, membuat tergiur untuk menjamahnya. Ga sabar rasanya pengen menjelajah di setiap sisi Goa yang terletak dekat dengan Air Terjun Sri Gethuk. Satu lagi pengen juga menjelajah hutan di kaki Gunung Merapi. Kalau tidak salah namanya adalah Klangon. Teman-teman pesepeda gunung bilang bahwa tempatnya sejuk dan masih asri. Sangat asyik mungkin bisa menjelajah sejenak menemukan keindahan alam di bagian yang jarang terjamah manusia.

diambil dari "anggawardani.blogspot.com"

Kekurangan kota Jogja sebenarnya mengenai jalanan yang kurang rapi dan sedikit terlalu padat. Hal ini menjadi wajar karena banyak pendatang yang singgah di kota ini. Entah hanya sekedar berlibur, melanjutkan sekolah di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia bahkan Asia hingga menetap bekerja di Jogja. Situasi ini sangat berdampak pada lalu-lintas Jogja yang macet di beberapa titik. Untungnya Pemerintah Jogja tanggap dengan menciptakan alat transportasi yang mudah dan murah yaitu Trans Jogja. Selain itu Pemerintah Jogja juga menyediakan jalur khusus sepeda beserta rambu mengenai jalur alternatif bersepeda menuju suatu jalan. Rambu ini diharapkan mampu menghindarkan para pesepeda dari hiruk pikuk lalu-lintas Jogja yang mungkin bisa membahayakan keselamatan. Fasilitas ini semua diharapkan mampu merangsang masyarakat untuk menggunakan sepeda sebagai transportasi alternatif. Selain itu perlu menambah tempat sampah di beberapa titik wisata yang terbilang padat. Karena beberapa masalah pada kota wisata adalah mengenai kebersihan. Jangan sampai banyak bertebaran sampah disebabkan susahnya orang mencari tempat sampah dan harus memaksa mereka membuang sampah sembarangan.

Menang atau tidak adalah hal klasik di sebuah pertandingan. Apapun itu semoga ini bukan sekedar ajang perlombaan. Ini sebagai ajang bagi kita untuk terus menyelamatkan situs pariwisata Indonesia. Menjaga dan melestarikannya sehingga bukan hanya sebuah cerita bagi anak cucu kita kelak. Jika ditanya mengapa harus saya maka saya akan menjawab “Karena saya ingin lebih tahu mengenai Jogja”. Saya merupakan penggemar acara blusukan entah itu ditempat asing atau sebagainya. Senang mengexplore tempat baru dengan bersepeda maupun naik motor sendirian ataupun beramai-ramai. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih kepada @LiburanJogja yang telah menumbuhkembangkan semangat generasi bangsa untuk melestarikan situs budaya Indonesia. Semoga hal ini berguna bagi perkembangan pariwisata Indonesia di masa yang akan datang. Hhehe.

6 komentar:

  1. newYorkartoooo,, juga boyehhhh,,
    hahha,,
    misi mass ambil foto bayarr.. baggagahaha

    BalasHapus
  2. alkid bebiihh..kok ga disebutin siihh??*ngikik*

    BalasHapus
  3. hhehe..bayar pake apa tintaa?? ihh kmu kok gitu sih..klo ambil hatimu bayar ga? #geter di silent ;p

    BalasHapus
  4. oiya..alkid ya?? emmm.. itu tempat bersejarah banget..di sebuah warung di kala itu.. hmmmm.. duhhh.. hhahaha. :D

    BalasHapus
  5. ke jogja naik sepeda ??

    BalasHapus
  6. kapan-kapan boleh kali ya take me around beautiful jogja ?

    BalasHapus