Selasa, 08 November 2011

jodoh (kerja) ku..

Apa yang akan saya tulis ini mungkin bagi beberapa orang hanya sebuah omong kosong. Masa iya sebuah pekerjaan dikaitkan dengan jodoh. Karena jika kita membahas jodoh ujungnya pasti galau,kalau udah galau pasti ujungnya melow. Tapi saya cuma mau menguraikan pendapat saja atas apa yang saya lihat,dengar dan rasakan (jadi judul lagunya Sheila On 7 dong nih). Setiap orang pasti memiliki cita-cita atas apa yang dia lihat dan mengimajinasikannya kepada sebuah harapan. Mulai dari yang klasik pengen jadi dokter hingga jadi tentara,jadi eksekutif muda atau bisnis,VIP dan sebagainya (mas jual tiket kereta api ya?) hingga menjadi pengusaha yang sukses. “Ingin Sukses” adalah menjadi motivasi orang-orang dalam bekerja. Terkadang dalam proses menemukan sebuah pekerjaan kita terdapat beberapa pilihan. Terlepas dari pekerjaan itu sesuai atau ga, apa yang kita impikan atau tidak. Kita ga akan pernah tahu sejauh mana kemampuan kita jika ga pernah mencoba. Ibarat katak dalam tempurung, si katak hanya tahu isi dalam tempurung aja. Masih mending kalo tempurungnya mlumah,coba kalo tempurungnya nutup kan gelap banget thu. Kecuali kalo di dalam tempurung cluster, ada home theatre, AC, TV kabel, kulkas dan springbed (lhaa..pho apartemen jonnn). Pepatah di kalimat pertama tersebut pernah saya alami. Setelah membaca cerita Working Story Part I : My First Job is My Love.. mungkin sudah mengetahui bahwa saya bekerja pada sebuah KAP (Kantor Akuntan Publik) di Semarang. Saya berkomitmen untuk mencari kesempatan lain dan memutuskan resign dari kantor tersebut. Tepatnya adalah di akhir penghujung 2010 di bulan Desember, merupakan terakhir kali saya ngantor. Saya resign bukan karena sudah mendapatkan pekerjaan baru, bahkan sebaliknya saya belum mendapatkan pekerjaan baru. Berarti sementara akan menganggur ya? Yaakk.bener sekali,saya memutuskan untuk langsung resign karena takutnya jika saya menunda keputusan saya untuk resign hingga awal tahun, kemungkinan akan diberikan proyek audit baru dan dipastikan kemungkinan resign semakin sulit. Dan resign saya pun barengan dengan teman saya sekantor, Vin Feri Chorniawan atau akrab dipanggil ucup (tooossss sik cuppp..). Memasuki tahun baru dengan status baru tanpa pekerjaan alias pengangguran. Mari kita jangan berdiam diri saja,beranjak dan kita mencoba kesempatan lain. Berawal dari job fair dan job fair,saya mencoba mengadu nasib dengan jutaan umat lulusan sarjono dan sarjoni. Tuhan sangatlah baik banget, di bulan pertama saya diberi kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi calon internal auditor. Setelah lolos psikotest dan interview tahap I,akhirnya mendapatkan panggilan ke Jakarta untuk interview user sebuah perusahaan alat berat terkemuka Uni*ed Trac*or. Pengalamanku interview user yang pertama kali,gugup,keringat dingin dan serba ga enak. Dihadapkan dengan kepala tim audit plus dua supervisornya jadi total tiga orang dengan meja kecil di depan. Saya suruh memperkenalkan diri dengan bahasa inggris, dicerca dengan segala pertanyaan mengenai pengalaman saya di KAP, belum selesai menjawab pertanyaan sebelumnya langsung dihajar pertanyaan berikutnya. Arrggghhhhh..Cuma karena nervous semua yang telah saya persiapkan gagal total. Terima kasih Tuhan kali ini aku gagal. Kemudian di bulan kedua saya mencoba peruntungan kembali melalui job fair yang diadakan oleh UGM, dan Tuhan memberikan kesempatan lagi. Dengan posisi sama, sebagai calon internal auditor sebuah perusahaan financial tiga huruf yaitu FBI (silahkan di putar antara tiga huruf tersebut). Setelah lolos psikotest dan interview tahap I akhirnya langsung dapat panggilan user interview ke Jakarta lagi. Sebelumnya teman saya sudah lolos diterima ketika mengikuti job fair di Semarang. Sehingga saya sedikit tahu mengenai seputar pertanyaan yang akan diajukan, saya sengaja mencari informasi mengenai perusahaan yang saya lamar ini. Mulai dari perusahaan berbasis leasing, apa itu jasa-jasa yang ditawarkan di kombinasikan dengan pengalaman-pengalaman kasus. Saya saat itu singgah di rumah om saya di Bogor dan naik KRL (pengalaman pertama naik KRL) menuju gedung di dekat stasiun Gambir. Langsung menuju gedung dan bertanya mengenai kantor yang saya tuju. Setelah itu lalu bertemu dengan dua orang Teamleader kemudian saya dibawa ke lantai 16. Disana mereka membabatku dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah saya prediksi sebelumnya. Jawaban saya pun tepat sasaran bahkan lumayan pas,karena mungkin sudah belajar menghafalkan materi itu. Sampai-sampai mereka sempat bingung ingin menanyakan apalagi kepada saya. Sesaat saya sempat berpikir bahwa saya telah melakukan kesalahan. Mereka pasti akan heran karena saya menjawab dengan lugas dan sangat perfect. Sudah ada firasat kalo kali ini kemungkinan saya gagal. Sebelumnya disuruh menunggu di ruang tunggu, mengenai kelanjutan dari hasil interview. Tiba-tiba diberi tahu kalo saya boleh pulang dan keputusan selanjutnya akan diberitahukan melalui telepon. Walaupun saya ga percaya akan hal tersebut tapi apa boleh buat saat itu saya harus balik. Masa iya saya nangis disitu dan merengek minta nungguin hasilnya hhehe. Dan seperti yang diprediksi saya sepertinya ga lolos.

Akhirnya saya balik lagi ke Semarang untuk melanjutkan idup (emang slama ini ga idup yaakk??) Tapi ga langsung berleha-leha karena ternyata mendapatkan panggilan kerjaan lagi. Kali ini sebuah perusahaan Nasional yang bergerak di bidang farmasi. Kali ini posisi yang dilamar adalah Branch Administration Officer dan Staf Internal Auditor. Jadi menjadi kepala admin di cabang (mencoba meraba dari artinya hhehe) atau jadi pemeriksa internal perusahaan. Sebenarnya saya kurang sreg di posisi ini,tapi coba dulu deh. Sebelumnya diadakan psikotest di salah satu gedung Atmajaya jogja. Saya mendapat gelombang 3 yang dijadwalkan psikotest pukul 14.00 WIB siang. Saya melihat seisi ruangan yang ternyata ada puluhan yang melamar dan saya hitung kira-kira terdapat seratus saat gelombang itu. Total ada 4 gelombang, jika dihitung per gelombang 100 orang berarti total ada 400 orang yang melamar di perusahaan ini. Setelah psikotest, akhirnya saya menunggu selama dua minggu. Karena katanya ibu berkacamata tersebut adalah pengumuman hasil psikotest dan untuk diwawancara adalah dua minggu. Ternyata saya lolos dan diundang untuk interview langsung di pabriknya daerah sukoharjo. Setelah bertemu Personal Manager yang saya tahu ternyata dari pihak distributor tunggal perusahaan tersebut. Dengan rentetan pertanyaan yang beruntun,akhirnya wawancara pun selesai sudah. Kemudian selang dua hari saya dihubungi pihak perusahaan untuk kembali ke sukoharjo dan melakukan Medical Check Up di rumah sakit yang telah ditunjuk. Mulai dari darah, rontgen hingga tes urine semuanya di cek. Saya agak bingung kenapa MCU dilakukan tanpa kita tahu sudah diterima atau belum. Keesokan hari kemudian di telepon untuk kembali menjalani MCU di poliklinik khusus milik perusahaan. Busseeett..kenapa ga skalian kemarin aja yakk. Duhhhhh.. Tidak ada kabar apa-apa hanya tiba-tiba ada surat datang dengan nama perusahaan yang beda dengan perusahaan di Sukoharjo kemarin. Ternyata itu perusahaan distributor yang saya ceritakan dan saya diterima sebagai Management Trainee-Branch Administration Officer. Setelah itu perusahaan tersebut menelepon untuk memastikan saya menerima jabatan sebagai MT-BAO tersebut. Tak ada salahnya di coba, mungkin Tuhan telah merencanakan ini semua. Merencanakan untuk saya belajar dari kesempatan ini. Jika memang saya bisa berkembang disini kenapa tidak. Singkatnya pada awal April saya berangkat ke Jakarta untuk melakukan trainning. Pertama kalinya saya benar-benar bekerja di Jakarta dan jauh dari orang tua. Setelah trainning ternyata saya ditempatkan sementara untuk beberapa bulan belajar di Bekasi. Setelah menjalani beberapa bulan di Bekasi terakhir saya diminta belajar ke Bangka Belitung. Yaakk..luar jawa dan hal ini bukan menjadi keraguan bagi saya. Mencoba belajar hidup di luar jawa. Penuh tantangan dan penyesuaian,tidak semudah yang dibayangkan. Terlebih dengan pekerjaan yang sebenarnya ada yang kurang berkenan di hati. Akhirnya saya memutuskan untuk mengakhiri semua perjalanan ini. Anggap saja saya kurang siap atas apa yang terjadi dan untuk tidak mencoba menyalahkan keadaan atau apapun itu. Percayalah Tuhan ga akan pernah berhenti menyertai kita. Sebenarnya saya malu terhadap Tuhan, memohon pekerjaan dan saya seolah-olah menyiakan kesempatan itu. Walaupun Tuhan tahu apa yang menyebabkan saya memutuskan untuk berhenti. Belajar untuk mencoba lebih memandang semua ini dari sudut yang berbeda. Terima kasih Tuhan, kiranya Tuhan masih memberi saya kesempatan untuk berusaha. Tak lama setelah saya resign dari masa trainning, Tuhan memberikan pekerjaan yang baru. Kali ini pekerjaan yang sangat saya inginkan. Seorang internal auditor di salah satu perusahaan farmasi dan distributornya. Masih harus banyak belajar lagi dari pekerjaan ini. Saya tidak tahu berapa lama saya disini, jika memang saya bisa berkembang disini maka tak ada salahnya saya mencurahkan tenaga dan pikirkan untuk perusahaan ini. Tuhan..saya tidak tahu apa rencanaMu..tidak tahu apa yang saya hadapi tapi saya percaya bahwa saya hanya perlu melakukannya dan menyerahkan segala kekhawatiran kepadaMu. Selamat malam Tuhan.. :)

2 komentar:

  1. nice blog,,
    sebuah pekerjaan bisa membuatmu keliling dunia,,
    cintailah pekerjaanmu,, itulah hal utama yg akan membuatmu bertahan n nyaman di t4mu bekerja,, rumah keduamu ^^

    BalasHapus