Senin, 07 November 2011

This is my working in travelling..

Malam ini mulai dingin,mungkin efek sehabis turun hujan. Hmmm..ga begitu dingin bagiku,malah merasa nyaman. Hanya ditemani teh hangat yang ku buat sendiri dan bertemankan sebungkus kripik singkong buatan mak ijah (mirip lagunya harapan jaya yaahh) hhaha. Badan ini masih terasa lelah akan perjalanan dinas dari hari selasa hingga hari kamis malam kemarin. Yaakk...perjalanan dalam rangka kerja dan ini pertama kalinya bagiku semenjak genap sebulan bekerja di perusahaan baru ini. Karena tugasku memang berkenaan dengan pemeriksaan dan sebagainya,jadi tugas luar kota sudah menjadi bagian yang lekat. Walaupun saya hanya seorang buruh biasa,pekerjaan ini adalah hal yang saat ini saya inginkan (namanya juga cari kerja itu syuusaahh syeekali jadi bersyukurrr slalu yaa). Saya di rencanakan akan menyinggahi beberapa kota dalam kurun waktu dua malam atau tepatnya dua hari setengah. Sebelumnya perjalanan dinas ini saya akan berangkat bersama atasan saya, tetapi karena padatnya urusan kantor dan sedang ada yang harus diselesaikan maka saya akhirnya berangkat sendiri dengan naik mobil dan ditemani seorang driver. Sebenarnya pada awal sempat ragu tapi perintah adalah perintah, walaupun dengan kerjaan yang sedikit beresiko semangat saya semakin termotivasi..hajarrrr aja cyiinnn..jiaahhh cyiinnn?? Maksudnya hajaaarr aja prajurit..pantang pulang sebelum kelar (kalau pulang sebelum kelar bisa-bisa digantung didepan kantor dan dicelupin comberan depan kantor deh). Beberapa kota yang tertulis di surat tugas antara lain adalah Solo, Yogyakarta, Magelang, Purworejo dan Purwokerto. Singkat cerita setelah ada beberapa keperluan di pagi hari bersama atasan, maka saya baru bisa berangkat siang harinya. Barang-barang sudah dipersiapkan, berkas ga ada yang lupa dan semangat sudah di isi full tank. Tadi di kantor sempat janjian ma driver yang akan mengantar saya, namanya pak Musiran. Saya bilang untuk menjemput saya di halte depan terminal banyumanik. Siang jam 2an, pak Musiran dengan mobil merk hewan sejenis kuda berwarna belang hitam putih alias zebra (jiaahhhh disebutin juga merknya,kenapa juga pakai pencitraan kayak tadi bang?? #gubraaakk). Saya duduk di samping pak Musiran yang sedang mengendalikan kuda eh maksud saya menyupir mobil. Kota pertama yang akan kita kunjungi adalah kota Solo, perjalanan agak sedikit lamban karena padatnya jalan di kala itu. Di perjalanan menuju Solo, saya dan pak Musiran yang tadinya ngobrol biasa kini mulai guyonan kurang ajar hhahaa. Sudah guyon seperti layaknya teman dan ini yang saya suka (bukan suka pak musiran lhoo yaaa). Tidak ada perbedaan dalam berteman dan menganggap semua itu adalah sejajar. Jika kita telah memberi jarak pada siapa saja mengenai jenjang atau strata maka hidup kita akan terkotak-kotak atas sempitnya pemikiran kita. Mari kita kembali ke ruang kabin penyupiran, dimana cuaca dikabarkan sedikit mendung di ufuk selatan. Perjalanan lancar dan hanya dua jam setengah kita sudah sampai di kota Solo. Saya teringat bahwa terakhir kali saya menginjakkan kaki di Solo adalah setengah tahunan yang lalu ketika mendaftar pekerjaan dan atas panggilan interview di perusahaan farmasi di daerah Sukoharjo. Tidak banyak berubah dari kota ini, tetap bersahaja dan nyaman untuk ditinggali. Sesampainya di Solo tidak ada waktu untuk bersantai ria karena saya mentargetkan bahwa sebelum malam, urusan kerjaan di Solo bisa kelar. Setelah mencari daerah di beberapa sudut kota Solo,akhirnya kerjaan kelar juga. Jam menunjukan pukul 18.30 WIB dan setelah berunding dengan pak Mus bahwa makan malam ditunda ntar aja dan bergegas ke Jogja. Well,let’s go to the Jogja..yeeaahhh. Kita berencana ke Jogja via Solo Baru, karena sebelumnya saya pernah melakukannya menggunakan sepeda..yakk bukan sepeda motor tapi sepeda lipat. Di pertigaan ke kiri arah Wonogiri dan ke kanan Solo Baru, saya menginstruksikan pak Mus untuk belok kanan. Kemudian secara tiba-tiba dia memutuskan belok kiri lagi, saya sempat mengerutkan dahi dan bertanya “emang lewat sini bisa pak??”. Jawab pak Mus “Tenang aja, ntar juga nyampe Jogja.” #gubraaakkk. Setelah beberapa saat kita melewati sebuah jembatan besar dan saya bertanya lagi “kok lewat jembatan pak? Perasaan ga ngelewatin sungai deh.” Lagi-lagi pak Mus berujar “ya lewat donk,ntar abis ini ketemu Semin (daerah klaten).” Saya pun agak santai dan bercandaan dengan pak Mus di perjalanan, kemudian saya tanya lagi “pernah lewat sini pak?”, dengan slow kendonya dia berkata “ga pernah,makanya kok saya agak lupa.” Semmmm..nannn..parah khi. Setelah (akhirnya) tanya saya tanya kesana-kemari kepada penduduk sekitar,keluar juga kita di jalan raya klaten-jogja sambil menghela nafas..hfuuiihhh. Sesampainya di Jogja perut sangat lapar,dan saya menawarkan ke pak Mus mau makan dimana. Pak Mus pengen makan ke nasi kucing, dia sudah membayangkan teh anget, wedhang jahe lalu kompor (pokoknya yang anget-anget). Kemudian saya menyarankan pak Mus mengikuti petunjuk arah dari saya untuk menuju Angkringan di depan kantor KR (Kedaulatan Rakyat) yang merupakan surat kabar lokal cukup ternama di Jogja. Makan nasi teri sambal, nasi merah, kepala ayam bacem,sate telor puyuh dan teh panas banget menambah semerbaknya malam di kota pelajar ini. Saat makan kami di hampiri seorang pengamen yang tidak saya ketahui namanya (buseeett..pengamen mo diajak kenalan nih critanyaa??) Dia menyanyikan lagu yang terus terang saya tidak tahu lagu siapa tapi sepertinya mirip lagu iwan fals. Tidak ada yang istimewa sih dari nyanyiannya, Cuma saya mencoba berpikir seperti apa yang dia pikirkan. Saya membiarkan dia bernyanyi pelan dan saya memberi sumbangan sukarela. Tidak memutuskan untuk mengakhiri lagunya seperti pengamen yang lainnya ketika telah menerima sumbangan tetapi laki-laki muda ini tetap menyelesaikan lagunya hingga selesai dan berpamit (nica attitude from a street singer). Setelah makan saatnya untuk beristirahat dan mencari penginapan. Daripada bingung akhirnya saya menginap di hotel Mentana punya salah seorang teman sepedaan. Karena teman akhirnya dapat diskon deh,makasih nte dewi dan om pri hhehe. Malam itupun setelah mandi, saya harus merekap pekerjaan sambil menyeruput capucinno di cafe Lekker Je yang merupakan cafe di hotel Mentana. Antara ngantuk, harus merekap, menikmati malam, galau, nyanyi-nyanyi sendiri gak jelas (tapi pelan kok) dan akhirnya hingga jam 24.00 WIB masih terjaga. Mulai jam itu saya mencoba memaksakan diri untuk tidur dan mempersiapkan kerjaan hari esok. Hoooaaemmm..



don't judge the food before you taste it..yummyy..perkenalkan pekerja seni dari jogjaa.


ini dia anak kecil yang buju buseett aktifnya kayak upil deh..

Pagi hari di Jogja,kebiasaan bangun pagi jadi di hotel pun masih aja ga bisa bangun siang (kecuali dipaksain). Setelah mandi dan akhirnya kita check out sekalian melakukan pekerjaan kita selanjutnya. Sop ayam klaten Pak Min, yaaakk tempat makan ini yang kita pilih untuk makan pagi yang agak telat. Saya duduk di salah satu bangku dimana di depan saya ada seorang ibu yang sedang menyuapi makanan bagi anaknya. Ini anak cowok berumur sekitar dua tahunan, putih, pakai baju kuning dan menurut saya ini anak tergolong Hiperaktif Intransitif Glitis Turmbeling Pecicilan. Konsentrasi makan saya terpecah belah oleh tingkah laku anak ini..sangat menggemaskan dan ingin ku cubit pipinya pake tang. Kasihan aja ngeliat mamanya yang kewalahan mengawasi ini bocah. Mulai dari menyusun air mineral gelas menjadi menara, mengeluarkan sedotan dan menghamburkan dari wadahnya hingga memencet-mencet sate telur puyuh hingga ambyar (duuhhh..duuhhh..Gusti..). Terakhir sebelum mamanya selesai makan dan membayar, anak ini sudah main lari-lari bak seorang sprinter jarak pendek, mana itu tempat makan pinggir jalan raya. Penjaga parkir pun ikut menjagai anak ini supaya tidak kabur kesana kemari..sabar ya buu. Setelah makan pagi perjalanan berlanjut menuju kota Magelang,setelah menyelesaikan pekerjaan sebentar di sebuah pusat keramaian kota Magelang langsung menuju Purworejo. Kota Purworejo merupakan sebuah kota kecil yang tidak beda jauh dari kota kebanyakan di Jawa Tengah. Tenang, tidak terlalu ramai, penduduk yang ramah dan sedikit panas tentunya. Tak lama singgah di kota ini, seperti biasanya menyelesaikan dan lanjut ke kota selanjutnya. Perut terasa lapar dan waktu lebih cepat beberapa jam dari jam makan siang. Sambil membayangkan bebek goreng nan lezat, akhirnya kita berhenti di tempat makan bebek goreng H.Slamet yang lumayan kondang. Lahapnya makan siang saat itu terlihat dari tiga piring nasi untuk dua orang hhehe. Langit tampak mendung dan dipastikan dalam beberapa menit akan turun hujan lebat. Dan prediksi dari pawang hujan dadakan benar juga, hujan langsung mengguyur jalanan nan panas ini. Sedikit macet di pertengahan perbatasan kebumen karena perbaikan jembatan yang membuat pengguna jalan harus saling bergantian melalui jalanan yang hanya ada satu itu. Macet pun tak terhindarkan kurang lebih ada jika satu kilometeran. Hujan semakin lebat dan kondisi jalanan semakin gelap karena beranjak malam. Ditengah perjalanan tambah seru karena pak Mus berkata dengan santainya “Doain ga bocor, soalnya ga bawa ban serep.” Alamaakk..bener-bener deh, ini kalau bocor sudah dipastikan akan menginap dalam mobil dan ga bisa ngapa-ngapain. Pukul 20.00 WIB tiba di purwokerto dengan gerimis masih merintik (halaahhh..merintik khi opo jal..). Kota ini sedikit beda ketika saya terakhir kali kesini sekitar dua tahunan yang lalu. Lebih rapi, banyak bangunan baru dan sedikit tambahan aksesoris taman kota. Tapi ada yang selalu tetap di kota ini yaitu adem dan ayem. Setelah muter-muter untuk cari penginapan dari hotel mahal (Cuma nanya apa ada kamar doang kok,untung penuh semua..syukurrr) hingga hotel seadanya. Sepertinya Purwokerto lagi ada acara hingga hotel serba penuh. Hampir beberapa kali melewati jalan yang sama dan setelah sekitar satu jam mencari akhirnya dapat juga. Itupun setelah bertanya pada salah satu hotel yang juga penuh dan pas menuju recommended hotel itu ternyata masih ada kamar. Melihat kamarnya terlebih dahulu dan ternyata nyaman plus ada tempat untuk sedikit merekap pekerjaan. Bisa jadi referensi nih, namanya Hotel Pandawa. Harga yang menurut saya murah dengan fasilitas yang lumayan walaupun ga sebagus hotel yang berbintang. Setelah mandi, langsung saja membuka netbuk buat ngerekap. Sekalian makan malam dengan hanya memesan mie rebus berdua bareng pak Mus. Sepertinya pak Mus lelah menempuh puluhan kilometer hingga kini menempuh dengan dengkuran alias molor duluan hhaha. Jam seperti biasa menunjukan tengah malam dan saatnya melepas lelah nih. Tidurrrr..a long day for that day.

ngerekap sambil liyer-liyer..beli mendoan yang merek ini katanya terkenal (bukan promosi)..

Pagi ini bangun agak siang karena pekerjaan sudah sedikit terselesaikan dan hanya beberapa tambahan sekalian bikin reporting. Sarapan sudah menanti untuk disantap,walaupun Cuma sebatang (jiaahhh..batangan makan batangan nih?? Hhehe) roti bakar dan sebuah ndol-ndolan telur rebus. Saya hanya berpikir, ini hotel bernama Indonesia banget tapi breakfast bule banget..benar-benar degradasi kebudayaan deh. Saya memutuskan pagi itu untuk langsung mandi, menyantap sarapan lalu packing dan memastikan tidak ada yang tertinggal. Check out dari hotel dan mampir ke toko oleh-oleh buat membelikan titipan dari ibu yang kebetulan pengen dibelikan mendoan khas Purwokerto serta kebetulan juga ibu berulang tahun pada hari itu..hepie bidae mom hhehe. Akhirnya perjalanan pulang ke Semarang juga,home sweet home. Bertanya kepada pak Mus kira-kira akan lewat mana dan ternyata kita ambil arah melewati Wonosobo, artinya melewati Banjarnegara dan Temanggung. Kebetulan ada beberapa hal yang bisa diselesaikan yang berkenaan dengan pekerjaan walaupun ga ada di surat tugas tapi hajar aja deh. Sampai juga di Banjarnegara, kota yang terkenal dengan es dawetnya ini. Di depan tampak ada alun-alun, karena waktu yang ga terlalu mepet kita memutuskan mampir sebentar untuk mencicipi es dawet di kota asal dawet. Agak mendung sih tapi enak-enak aja nih es dawet hhehe. Tidak lama berselang kita melanjutkan menuju Wonosobo. Berhubung sudah jam makan siang yang sedikit telat, saya sudah berencana untuk makan siang dengan mie ongklok. Apa itu mie ongklok? Itu adalah makanan khas dari Wonosobo dan ga tau darimana asal kata mie ongklok. Yang jelas mie ini mirip mie jowo Cuma dengan kuah yang kental manis dan ada kubis rebus diatasnya. Yang bikin ciri khas mie ongklok adalah mie ini dimakan dengan sate sapi yang bumbunya manis juga. Saya teringat bahwa ada warung mie ongklok yang cukup terkenal dan memang ramai dikunjungi yaitu warung mie ongklok Pak Muhadi. Jadi ketika mampir mencicipi mie ongklok jangan marah yaaa gara-gara disodorin semangkuk sate padahal kita ga pesen sate hhhehe. Kenyang sudah siang itu, lalu segera melanjutkan perjalanan dan sedikit tambahan pekerjaan di Temanggung. Hujan deras tetap menemani perjalanan kami,tampak kabut menyelimuti jalan di sekitar Wonosobo hingga Temanggung. Menempuh ratusan kilometer dalam perjalanan tak terasa telah kembali ke rumah pada malam hari. Benar-benar hari yang melelahkan. Bertemu banyak orang, mendapatkan cerita kehidupan yang baru dan menemukan motivasi lain atas sebuah perjalanan. This is my job and i enjoy what i doing. Ada beberapa kata Pak Mus yang dia bicarakan,intinya begini “Kalau bekerja ga usah mikir sesuai atau tidak sesuai antara pekerjaan dengan apa yang kita peroleh (gaji) tapi di nikmatin saja dan ga usah terlalu ngotot. Jadi semuanya terasa ringan untuk dikerjakan.” Hmmmm...benar juga adanya. Apapun jika dilakukan dengan senang hati dan sepenuh hati ternyata berbalik menyenangkan. Kita benar-benar tidak tahu bahkan tidak mengerti mengapa kita melakukan ini semua. Tapi percayalah semua ini adalah sebuah jalan akan sebuah akhir penantian (lagunya kerispatih dong). Tetap jalani apa yang kau lakukan dan percaya semua itu adalah nyata! Amin.. :)

Dawet asli dari banjarnegara dan bukan KW..ibu penjual dawet itu kuat berdiri bertahun-tahun (ya iyalah..kuwi patung massss..)..


mie ongklok yang legendaris..thu kan beneran pake sate..hmmmm..enak gilaa..


2 komentar:

  1. ciee..cie.. mas auditor.. jalan22... hemm...enyak enakkk... :)

    lanjutkan ceritamu mas riu.. ^___^

    BalasHapus
  2. awww..awwww..bu superpeser disini..marii buu hhehe..

    BalasHapus