Selasa, 25 Oktober 2011

Sate kemronyos..bikin gembrobyos..joss..

Hmmm..sabtu yang indah begini nikmat jika harus libur..jalan-jalan..atau apapun yang bisa membuat kita fun. But not me,saya harus masuk kerja walaupun hanya setengah hari. That’s life must struggle ‘n i’m happy for this. Ga semua orang diberi kesempatan bekerja dan itulah alasan saya slalu bersemangat (selain pesanmu yang masih ku simpan untuk tidak menye..yakkk lanjut ke netbuk). Seperti biasa,rutinitas pagi sebelum ngantor adalah bangun jam 5 pagi. Sambil tetap terjaga dan belum beranjak dari tempat tidur,baru setengah jam setelah itu langsung mandi. Sarapan alakadarnya (kalau ada) trus tancap gas dari rumah jam 06.45 WIB. Perjalanan ke kantor menempuh 35 menit jika santai dan 30 menit jika agak ga santai (kok Cuma terpaut 5 menit??). Dan sampailah di kantor setengah jam dengan menjulurkan (emang lidah mas??) jempol untuk di verifikasi absensi,nek boso jowone khi “FingerScan”. Setelah bekerja setengah hari,biasanya jam 12 kita makan siang. Karena setengah hari maka tidak ada jam makan siang,sehingga jam 1 umumnya pada pulang. Tapi jika makan siang jam 12 maka pulangnya agak mundur sedikit.


silahkan memilih menu yang anda suka..lalu raciklah makanan yang anda pilih..sekalian poto dan pajanglah disana yaaa..(jangan lupa bayar juga)


Kemudian saya dan teman saya seruangan,Cornel telah berencana makan siang rame-rame. Di seputaran kantor agak kearah barat ada jual sate enak dan terkenal. Ga Cuma sate sih ada juga gulai, tengkleng, tongseng dan sop buntut (beuuuhhh..kolesterol kabeh ndengg). Kita memutuskan untuk nongkrong disitu dan mengajak teman dari ruangan lain supaya mau ikut juga. Setelah pemprovokasian akhirnya terkumpul beberapa peminat. Dari tim HRD ada si arsen homo,ga homo sih Cuma penampilannya aja hhahaha..sori senn. Lalu ada mas Yustinus, dengan perawakan ga kurus alias gendut dari tim IT. Kusuma,seorang programmer yang lagi berproyek di perusahaan ini. Orang asli jakarta dan belum lama di Semarang karena dia nomadden. Kemudian teman ruangan saya Cornel dan saya sendiri tentunya. Dengan mengendarai motor masing-masing kita menuju tempat sate itu. Nama warungnya adalah “Kemronyos”. Itu adalah bahasa jawa yang artinya kalau di Indonesiakan adalah Kemranyas (opo bedane ndeng mbek kemronyos | bedo tho ndeng,nek boso jowo nganggo “o”,nek boso indonesia diganti “a”,yo rak? | hasembuhhh ndeng,kenthir kuwe | wehhh..malah ngejak geger owk piye | ngejak opo kuwe??tarung po piye?) *abaikan saja percakapan dua buah tangan barusan* Kemronyos itu mirip seperti keslomot (opo meneh jal kuwi?) jadi itu ummm..(wasemb jeneng warung sate wae njelaske’ne angel tenan,cungkruk owk iki). Pokoknya artinya sebelas dua belas ma tersulut gitu deh. Pokoknya gitu ya,nah pengunjung disini sangat ramai. Saya pertama kali diajak makan disini bersama Om Bambang, Tante Sita, Amel dan Eriel,seru banget makan rame-rame gini. Dulu kita memesan menu by phone pas di dalam mobil. Takut ga kebagian dan kehabisan,jadi kita telepon trus dimasakin nah pas kita nyampai tinggal melahap saja tanpa menunggu (wenaaakk naannnn). Beruntung deh rasanya jika pesan masih ada satenya,karena numero uno disini. Setelah duduk akhirnya kita mulai memesan makanan,saya,cornel dan mas Yus sepakat memesan sate kambing lalu arsen dan mas kus sepakat menu tongseng. Saya jelaskan sedikit, sate disini ada dua macam yaitu mau sate campuran (komposisi pada tusukan ada gajih dan daging) atau sate daging (komposisi pada tusukan yo mesti daging tok tho yaa). Saya sudah lama sekali ga makan sate nih,jadi ngidam-ngidam sate gitu deh. Pesanan kita akhirnya sudah datang. Pertama yang di sajikan adalah piring dengan nasi putih kemudian satu piring lagi berisi kecap,kemudian dengan potongan tomat, bawang merah serta ulekan cabe. Itu bagi pemesan sate,diharapkan dapat meracik sendiri bumbunya. Sate akan diantarkan dengan seperangkat hot plate yang sangat panas,kalau ga percaya jilat saja hot platenya. Namanya juga hot plate,nek ora panas jenenge ora hot plate nduk cah ayu koyo yuyu. Jangan kelamaan menaruh satemu di hot plate,karena menurut hukum fisika nanti bisa gosong. Mudeng ora??? Woooo...ndesoo hhehe. Nyaammm..nyammmmm..akhirnya kita semua melahap semuanya dengan mantab. Yaakkkk,saatnya kita mentotal setelah melahapnya. Saya ceritain punya saya aja ya,nasi putih,sate kambing 1 porsi (isi sejinah alias sepuluh) dan es teh manis habis Rp.32.500. Lumayan lah untuk citarasa sate kambing ini. Disini pun terlihat kumpulan foto-foto beberapa pejabat dan artis yang pernah ngicipi makanan disini. Tempatnya ga terlalu luas dan jauh dari kesan mewah. Luas kedai ini hanya 4 meter kali 8 meter saja (tapi maaf, nilai matematika saya jelek dan hasil pengukuran saya pun bisa sedikit meleset..harap maklum hhehe..). Tapi jika citarasa,tempat ini boleh di adu. Letaknya di jalan puri anjasmoro,jika dari arah siliwangi belok aja ke gapura PRPP dan setelah melewati rel tengoklah ke kanan siapa tau ada tim wara-wiri wehhh..weehhh..wweeehh..weeehhhh. Maksudnya thu warung sate berada di sebelah kanan ga jauh dari rel tadi. Kalau kebingungan mencarinya bisa telpon saya untuk meminta petunjuk. Selama jam kerja dan jangan lupa traktirannya yaa. Haiahhh hhehehe.. salam kulineran semarang,besok-besok tak bahas lagi kulineran ndek semarang ya (boso semarangan semawis ndenggg). Semangaaattt!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar