Senin, 10 Oktober 2011

Indahnya bersepeda (lagi)..

Semula saya tak pernah menyangka akan sangat dekat dengan sosok benda ini, beroda dua tanpa mesin dan bergerigi. Ya benar, sosok benda yang saya maksud adalah sepeda. Hal ini berawal pada pertengahan tahun 2008 yang secara tiba-tiba ingin bersepeda sebagai alat transportasi sekunder. Karena melihat kepraktisan sepeda yang tanpa menggunakan bahan bakar dan hanya mengayuh untuk menggerakkannya. Di tahun yang sama saya belum menentukan sepeda apa yang saya akan beli bahkan secara tidak langsung saya tidak paham dan buta mengenai sparepart sepeda. Terakhir saya menggunakan sepeda adalah kelas 3 SD. Kemudian saya mulai mencari tahu mengenai jenis sepeda dengan melihat bentuk dan harga. Ternyata sekarang banyak sekali jenis sepeda mulai dari sepeda lipat hingga sepeda gunung yang memiliki kategori tersendiri lagi. Selain itu saya juga mencoba mencari komunitas yang suka ke tempat kerja menggunakan sepeda yaitu Bike To Work (B2W) dan ternyata B2W ini memiliki chapter di Semarang. Singkat cerita, setelah menimbang dengan budget yang seadanya saya memilih sepeda jenis hybrid (sepeda gunung yang diperuntukan untuk jalan raya atau bisa dikatakan urban bike). Saya membeli sepeda di bawah budget yang saya miliki karena pertimbangan membeli helm, celana padding, sarung tangan hingga bel sepeda. Jadi sisa uang yang ada bisa dipergunakan untuk membeli perlengkapan sepeda yang lainnya. Setelah mendapat restu orang tua, akhirnya di awal bulan Febuari 2009 saya membeli sepeda Polyg*n Xabre berwarna kuning yang notabene sepeda hybrid dengan speed seadanya dan fork rigid.

Kemudian saya coba bersepeda dengan jarak awal hanya sekitar 3 kilometer dan ternyata menemukan kembali satu momen indahnya bersepeda. Hal yang selalu saya ingat ketika bersepeda adalah “Kita dapat memperlambat waktu dan melihat lebih dekat sekitar kita”. Karena jika kita biasa berkendara dengan sepeda motor atau mobil kita hanya melihat tujuan awal dan tujuan akhir tetapi jika kita bersepeda dapat melihat setiap hal yang kita lewati dan melihatnya lebih dekat lagi. Seperti pada awal saya bersepeda dapat melihat lebih dekat petugas kebersihan jalanan, penjual asongan, para pejalan kaki atau kalau beruntung bisa bertemu bidadari (baca: cewek cantik) hhehe. Menurut saya setiap kehidupan yang kita temui dapat menjadi motivasi kita untuk berbuat lebih baik lagi dalam kehidupan ini. Karena saya yakin bahwa setiap kehidupan memiliki sisi yang menarik. Hingga saat ini pun saya masih bersepeda dan selalu mengingat momen indahnya bersepeda, mengenal teman baru, cerita dan pengalaman seru bahkan hingga persahabatan atau mungkin cerita cinta. #upss.. :) Harus saya akui jika sepeda mempengaruhi hidup saya dan semoga saja saya selalu bersepeda sampai tua. Lalu kapan anda mulai bersepeda?? Sekarang, besok, lusa atau bahkan mau menunggu sampai anda tiada dan tidak mencoba? Apapun yang anda lakukan, mari kita membuat semuanya lebih baik lagi bagi diri kita dan sesama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar